Selamat sore, semesta...
Apa kabarmu disana?
Hari ini, terakhir masuk kerja. Mengejar pundi-pundi dolarnya diistirahatkan dulu ya. Waktunya fokus pada
keluarga dan kerabat, menyambut Kemerdekaan Kaum Muslim. Kau, apa kabar disana? Masih bekerja kan? puk puk... Semangat kau yang di sana, kan selalu kutunggu kabar dengan setia.
keluarga dan kerabat, menyambut Kemerdekaan Kaum Muslim. Kau, apa kabar disana? Masih bekerja kan? puk puk... Semangat kau yang di sana, kan selalu kutunggu kabar dengan setia.
Ada yang indah sedari pagi, tapi salahkah? Kita mestinya memberi garis yang jelas, tapi percaya saja pasti jika kupinta kau enggan kan? Aku mengenalmu dengan sangat, right? Meski belum genap angka lima yang kita bincangkan semalam. Aku merindukannya, semesta... Sudahkah kau sampaikan, semesta? Kita berjanji bahagia, semesta...
Hei kau yang di seberang pulau sana, rindu ada di pelupuk mata dan di ujung garis tawa. Sudahkah kau makan? Bagaimana dengan biasamu minum dan berdiri? Hei, kita sepakat untuk menjaga kesehatan bukan? Semuanya masih sama, hanya saja aku mencoba mengetiknya dengan bahasa yang semoga kau suka. Jangan lupa, simpan hasil keringatmu dengan bijaksana, agar jika nanti kau sudah yakin untuk pulang ke rumah, kupastikan tiket siap untuk kukirimkan. Ingat loh ya, pulang ke rumah... *smile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentarnya.... jangan lupa kunjungi posting yang lain...