Pages

Jumat, 05 April 2013

DEWASA itu seperti apa?

Guys, dewasa itu apa ya?
^_^

Ada yang bilang, usia yang menentukan seseorang telah menjadi dewasa, atau masih terperangkap dalam sifat kekanak-kanakannya. Selain itu, faktor tingkat sosial dan pendidikan serta pengalaman juga merupakan faktor yang mendukung seseorang untuk menjadi dewasa.

Jika saya yang ditanya, apa yang membedakan seseorang menjadi dewasa dan tidak. Di kepala saya saat ini hanya terukir satu jawaban sederhana.

Dewasa itu berarti memiliki waktu lebih untuk tersenyum. Sesederhana itu saja. Kenapa saya katakan demikian? Jawabannya juga sederhana. Ini berbicara pengalaman, ketika masih kanak-kanak pola pikir dan emosi jiwa biasanya betindak spontan, begitu sedih, senang, marah, kecewa dan sebagainya, semua akan diekspresikan secara spontan, tidak ada pikir panjang atau melalui pemikiran yang mendalam, begitu pula saat ingin mengambil keputusan, apa yang dirasa dan diyakini saat itu, maka keputusan itulah yang akan diambil, sementara semua pasti tahu, hidup ga' se-simple bikin ice cream dan ga seenak masakan mama, hidup pernuh warna dan makna. ^_^

Ketika belum menjadi dewasa, selain kita cenderung membuat keputusan spontan tanpa pikir panjang, kita juga bertindak/merespon setiap masalah yang datang secara spontan juga. Saat itu marah, maka semua perabot kamar hancur, hufh, HP bakal dilempar hingga hancur berkeping-keping, bahkan senggol dikit bacok, heheheeee....

Tapi ketika seseorang mulai menapaki pola pikir yang lebih matang, dalam artian sebut saja mulai beranjak dewasa, maka secara pola pikir, tingkah laku bahkan respon dalam bertindak akan sangat berbeda dan cenderung tidak spontan seperti waktu masih kanak-kanak. Ketika seseorang sudah menjadi dewasa, maka setiap masalah yang dihadapi tidak akan direspon secara brutal, karena pada tahap ini pola pikir menuju kematangan berpikir sudah pasti akan berperan penting, akan hadir berbagai pertimbangan-pertimbangan yang jelas akan mengarah pada sebab-akibat di masa mendatang.

Ketika seseorang juga telah beranjak dewasa, seharusnya ada beberapa hal yang hilang dari tebiatnya :
  1. Mereka yang sudah dewasa, tidak akan menaruh dendam. Mereka akan lebih mudah memaafkan, karena mereka paham bagaimana suka duka proses menapaki kehidupan.
  2. Mereka yang sudah dewasa, akan lebih banyak menimbang baru kemudian menantang. Dalam artian, sebelum mengambil keputusan, akan banyak perhitungan terhadap effect negatif dan positif dari keputusan yang diambil.
  3. Mereka yang sudah dewasa, tidak akan membiarkan kebahagiaannya berjalan di atas penderitaan orang lain, tanpa maksud dan tujuan yang jelas. Tidak akan memprioritaskan goal  pribadi yang ingin dicapai, tapi berbicara purpose lingkugan menyeluruh. Karena kebahagiaan pribadi tanpa senyum sekitar jauh lebih menyedihkan.
  4. Mereka yang sudah dewasa, akan lebih banyak menggunakan telinga dan matanya untuk menimbang bersama otak dan hatinya, ketimbang ego dan purpose yang membabi buta.
  5. Dan yang terakhir, mereka yang sudah dewasa cenderung akan lebih banyak tersenyum ketika menghadapi masalah, bahkan ketika disakiti atau tersakiti. Mereka akan lebih banyak tersenyum ketika menghadapi cobaan, bahkan ketika menerima hukuman atas kesalahan di masa lalu. Mereka yang sudah dewasa, akan lebih banyak memaknai hidup dalam kebijaksanaan daripada emosi yang tak karuan. Poin terakhir ini yang menjadikan alasan dasar kenapa kedewasaan seseorang tidak dapat diukur melalui usia apalagi tampang/wajah. ^_^
Nah, beda lagi kalo orang sudah kelewat dewasa, maka dia akan lebih suka mendengar kisah masa lalunya, baik diceritakan maupun bercerita kepada orang lain. Dewasa jenis ini disebut beranjak tua... hahahaaaa.... pisssss..... ^_^

Kurang lebih itulah guys, kalo salah ya mohon dimaklumi karena ini hanya buah hasil pengalaman yang bicara, belum dibedah bersama pakar psikologi.... HEHEHEEEEEE....

^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentarnya.... jangan lupa kunjungi posting yang lain...

Copyright Text

Blogger news